![](http://www.galeri-nasional.or.id/galeri-nasional/data/upimages/Fadjar_Sidik.gif)
Pencapaian Fadjar Sidik sampai pada bentuk estetik ini menunjukkan sikapnya sebagai seorang modernis. Hal itu justru dilatabelakangi oleh kekecewaannya sebagai seorang romantis yang kehilangan dunia idealnya, yaitu objek Bali yang telah berubah menjadi artifisial. Sebagai seorang yang mempunyai bahan dasar modernis lewat lingkungan kultural keluarga dan pendidikan, Fadjar tetap lebih dahulu melewati proses mengabstraksi bentuk-bentuk alam yang disukainya. Keputusan utntuk menciptakan bentuk-bentuk sendiri (ia sering menyebutnya sebagai desain ekspresif), tanpa merepresentasikan bentuk-bentuk apapun di alam, merupakan sikap yang purna dari pencarian dan pemberontakan estetiknya. Pemberontakan itu bisa lebih dilihat dengan makna sosial, karena Fadjar pada waktu itu berjuang sebagai seorang modernis dalam lingkungan seni lukis Yogyakarta yang masih kuat mengembangkan paradigma estetik kerakyatan. Sikap sosial yang terkristal dalam konsep estetis itu, menempatkan Fadjar Sidik sebagai agen perubahan dalam seni lukis modern Indonesia.
Dinamika Keruangan / The Space Dynamics (1969)
Cat minyak di atas kanvas / Oil on canvas, 94 x 64 cm
No comments:
Post a Comment